Minggu, 14 Desember 2014

Melatih Otak Anak Usia Dini dan Hubungan dengan gerak Tubuh ( Brain gym )

MELATIH OTAK AUD DAN HUBUNGAN DENGAN GERAK TUBUH (BRAIN GYM)
1.    Klasifikasi Brain Gym
Masa golden age atau masa emas anak merupakan masa yang tidak bisa terulang. Karena pada masa ini, pertumbuhan otak tercepat terjadi hanya di tahun pertama kehidupan anak. Mengingat masa emas tersebut seharusnya orang tua memberikan brain stimulation pada anak. Brain stimulation akan membawa dampak tumbuh kembang yang optimal pada anak.
Brain stimulation dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan brain gym. Brain gym adalah nama serangkaian latihan gerak sederhana untuk stimulasi otak dalam memudahkan kegiatan belajar. Suatu rangkaian kegiatan yang cepat, menarik, dan dapat meningkatkan semangat saat beraktifitas. Latihan ini sangat membantu dalam menggerakan anggota badan, mengkoordinasikan gerak, keterampilan, membantu dalam hal belajar di sekolah dan dalam tuntutan penyesuaian kegiatan sehari-hari. Senam otak ini sangat sederhana hanya menggerakan bagian tubuh kanan dan kiri dengan gerakan berlawanan secara bersamaan. Salah satu contoh dengan cara menggunakan tangan dan jari-jari kita, tangan kanan mengacungkan kelingking dan tangan kiri mengacungkan ibu jari. Gerakan berikutnya tangan kiri mengacungkan kelingking, tangan kanan mengacungkan ibu jari. Bergerak bersamaan dan berganti-ganti dengan irama yang semakin cepat.
Brain gym membantu anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiahnya melalui gerakan dan sentuhan-sentuhan. Penting sekali untuk belajar dalam berbagai kegiatan, misalnya belajar berjalan dan berlari (semua
                                                                                                          
yang dibutuhkan untuk berpikir dan bergerak di waktu yang bersamaan), memberikan atensi (semua yang dibutuhkan untuk memfokuskan pada satu hal dan memahaminya), mendengar (semua yang dibutuhkan untuk mendengar dan berbicara), berfikir (semua yang dibutuhkan untuk berfikir dan mengingat), membaca (semua gerakan untuk mata, otak, dan tubuh supaya siap dalam membaca), mengeja (semua yang dibutuhkan untuk mengeja atau mengerjakan matematika), menulis dan menggambar (semua yang dibutuhkan untuk menulis dan/atau kreatif), dan lain sebagainya.
2.Keuntungan brain gym:                                                      
1.     memungkinkan anak belajar tanpa stress.
2.     dapat dilakukan dalam waktu singkat (kurang dari 5 menit).
3.     tidak memerlukan bahan atau tempat yang khusus.
4.     dapat dipakai dalam semua situasi belajar anak (juga dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya item kognitif saja).
5.     meningkatkan kepercayaan diri.
6.     menunjukkan hasil dengan segera.
7.     dapat dijelaskan secara neurofisiologis.
8.     sangat efektif dalam penanganan anak yang mengalami hambatan dan stress belajar.
9.     memandirikan anak dalam belajar.
10. menolong untuk memanfaatkan seluruh potensi dan ketrampilan yang dimiliki anak. Hal ini diakui  oleh “National Learning Foundation USA” dan menyebarluaskannya di banyak negara, sebagai salah satu tehnik belajar yang baik.

3
2.     Gerakan-gerakan brain gym:
1.     gerakan meregangkan otot (lengthening activities)
gerakan meregangkan otot brain gym ini membantu relaks semua otot dan tendon tersebut, dengan meningkatkan indera kinestetik (kesadaran otot-otot dan gerakan) orang yang sedang berjalan. Penggunaan gerakan meregangkan otot membantu mengintegrasikan refleks pengembangan neural (refleks neural berhubungan dengan perkembangan fokus) untuk gerakan dimensi fokus (belakang ke depan), termasuk kemampuan berguling dari posisi tiarap ke posisi telentang dan sebaliknya, kemampuan mengendurkan tendon dan membuat relaks otot seseorang dan kemampuan membedakan daerah tubuh dan memulai gerakan dari satu bagin tubuh. Gerakan meregangkan otot membantu seseorang belajar mengantisipasi dan merencanakan sebelumnya pada level fisiknya, membantu berbicara, pemahaman, dan halangan lain yang terkait dengan bahasa, maupun dengan hiperaktivitas.
2.     Gerakan burung hantu reseptif (the reseptive owl)
Gerakan ini berpusat pada kemampuan visual, auditori, dan keterampilan menolehkan kepala. Prpses ini memanjangkan otot-otot leher dan bahu, dengan mengembalikan kisaran gerak kepada otot-otot itu dan sirkulasi darah ke otak untuk meningkatkan kemampuan berfokus, memperhatikan dan keterammpilan memori.
3.     Gerakan mengaktifkan tangan (arm activation)
Mengaktifkan tangan adalah suatu aktivitas isometrik yang memanjangkan otot-otot lengan atas, dada atas, dan bahu. Gerakan ini menggiatkan otak untuk:
                                                                                                         
·        Mengurangi ketegangan motorik kasar dalam bahu, dada, lengan, dan tangan.
·        Melancarkan cairan getah bening.
·        Mempertinggi kesadaran koordinasi mata-tangan dan manipulasi peralatan.
·        Cara berbicara yang ekspresif dan kemampuan berbahasa.
·        Penggunaan diafragma dengan relaks dan pernapasan lebih baik.
4.     Gerakan lambaian kaki (the footflex)
Lambaian kaki adalah suatu proses pengajaran ulang gerakan untuk mengembalikan panjang alami tendon-tendon dalam kaki, pergelangan kaki, dan kaki bagian bawah. Tendon-tendon ini memendek untuk melindungi seseorang dari bahaya yang dirasakan, suatu respon yang disebabkan oleh refleks tendon –guard, yaitu refleks otak untuk menarik atau menahan. Gerakan ini menggiatkan otak untuk:
·        Integrasi gerakan belakang depan (kemampuan untuk menahan ataupun memulai sendiri).
·        Menahan berat secara lebih baik.
·        Meningkatkan stimulasi cairan getah bening.
·        Relaksasi hiperaktivitas dan hiperwaspada.
·        Mempertinggi ekspresi diri.
·        Cara bicara yang ekspresif dan keterampilan berbahasa.
5.     Gerakan pasang telinga (the thinking cap).
Kegiatan ini membantu anak untuk memusatkan perhatian pada pendengarannya.Juga mengendurkan ketegangan di tulang tengkorak. Pasang telinga menggiatkan otak untuk:
                                                                                                          
·        Meningkatkan perhatian, pengenalan, pembedaan, persepsi, dan meori auditori.
·        Mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara.
·        Daya ingat jangka pendek.
·        Bicara dalam hati dan keterampilan berfikir.
·        Meningkatnya kesehatan jasmani dan rohasi.
·        Mendengar dengan kedua telinga secara bersamaan.

6.     Gerakan meningkatkan energi (the energy exercise)
Gerakan ini memvalidasi informasi penting yang taktil dan kinestetik tentang hubungan tubuh bagian dalam, khususnya untuk semua gerakan naik turun seperti duduk, berdiri, berjinjit dan bahkan gerakan yang lebih kentara seperti bernafas, menelan dan buang kotoran. Penggunaan dan penguatan gerakan ini membantu mengintegrasikan refleks-refleks pengembangan saraf untuk berpusat, dasar untuk keseimbangan dan kesetimbangan, sensivitas akan sentuhan dan bunyi, mekanis kemampuan berbicara, mengisap, menelan, dan artikulasi, pencernaan dan asimilasi yang matang, pengaturan visual perseptual dan perasaan saat melangkah, yakni ritme dan kecepatan anak itu sendiri.
7.     Air (wonderful water)/H2O
Minumlah sedikitnya 8 gelas besar setiap hari atau 0,3 – 0,4 liter /10 kg berat badan sehari. Minum secara merata di sepanjang hari, bukannya minum banyak di satu waktu. Minum adalah cara terbaik dan paling alamiah untuk mengatasi stress.
Air mempunyai banyak fungsi dalam badan untuk menunjang hal belajar :
                                                                                                     
  • Darah lebih banyak menerima zat asam yang diperlukan untuk belajar.
  • Air melepas protein yang diperlukan untuk belajar sesuatu yang baru.
  • Air melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi listrik di badan untuk membawa informasi ke otak.
  • Air mengaktifkan system limfa, yaitu system air yang paling besar di badan. Limfa mengangkut zat-zat gizi, hormone dan juga berfungsi sebagai saluran pembuangan.
8.     Saklar otak (brain button)
Stimuli titik (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) sisi kiri dan kanan tulang tengah (sternum), tepat di kedua lekukan selangka (clavikula) dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menggosok daerah pusar. Kadang sambil melakukan sakelar otak bayangkan ada kuas di hidung dan menggambar kupu-kupu 8 di langit-langit. Rangsangan titik ini meningkatkan peredaran darah ke otak. Berat otak kira-kira 1/50 dari berat badan, namun untuk fungsi yang optimal diperlukan 1/5 dari peredaran darah. Tangan di pusat menyeimbangkan impuls-impuls yang berhubungan dengan telinga bagian dalam dan berpengaruh pada kemampuan belajar.
Manfaat : Koordinasi dua belahan otak, meningkatkan lancarnya aliran darah ke otak (zat asam ke otak), meningkatkan keseimbangan badan (terutama sebelum gerakan silang), dan meningkatkan kerjasama kedua mata dan dapat mengurangi juling.
9.     Gerakan silang (cross crawl)
Otak mengapung di dalam cairan otak. Cairan otak mempunyai beberapa fungsi seperti melindungi otak dari gegar otak dan juga berfungsi secara elektris.                                                                                                    
Otak manusia memerlukan sejenis alat elektro kimiawi agar arus listrik dapat mengalir. Jika aliran cairan otak itu tersendat-sendat, maka itu berarti telah terjadi ketidakseimbangan dalam aliran informasi di otak. Ini juga berkaitan dengan sistem informasi antara otak dan badan yang dapat terhambat koordinasinya. Gerakan silang melancarkan peredaran cairan otak sehingga gangguan tersebut dihilangkan. Diketahui bahwa belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh kiri, dan sebaliknya otak kiri mengontrol belahan tubuh kanan. Disamping itu terdapat bagian otak dengan fungsi tertentu misalnya : menyangkut fungsi intelektual, kontrol otot, pengaturan fungsi-fungsi internal tubuh, dan pusat-pusat emosi yang masing-masing berada di tempat yang berbeda-beda.
Perkembangan bayi normal mengarah pada koordinasi kiri dan kanan yang makin serasi. Hal ini merupakan dasar pertumbuhan intelektual dan mental. Gerakan yang sangat menunjang gerakan itu adalah gerakan merangkak. Dasar gerakan inilah yang merupakan awal fungsi koordinasi seimbang.
Air dan sakelar otak membantu kesiapan tubuh dan otak sebelum melakukan gerakan silang. Untuk mengaktifkan indera kinestetik, sentuhkanlah tiap tangan ke lutut yang berlawanan secara bergantian. Gerakan silang ini dilakukan dengan menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri bersamaan dengan kaki kanan, ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di tempat. Untuk “menyeberang garis tengah” sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.
Manfaat : Meningkatkan kesadaran keberadaan tubuh, menghilangkan stress, pikiran menjadi lebih jernih, daya ingat dan daya pikir meningkat, merangasang
                                                                                                              
kelancaran cairan otak, meningkatkan koordinasi tubuh, mempermudah belajar, menyeimbangkan emosi, memperlancar peredaran limfa, mengatur tekanan darah, meningkatkan penglihatan, melancarkan pencernaan, meningkatkan energi tubuh, meningkatkan skor IQ, menghilangkan kekakuan, meningkatkan kesadaran akan kesehatan, dan membangkitkan rasa gembira.
10. Hook Ups
Tahap 1 :
  • Letakkan kaki kiri di atas kaki kanan dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah, jari – jari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan dada.
  • Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di langit – langit mulut dan di lepaskan lagi pada saat menghembuskan napas.
Tahap 2 :
  • Buka silangan kaki dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan , sambil bernapas dalam 1 menit lagi.
  • Latihan energi ini menghubungkan semua lingkungan fungsi bio listrik tubuh. Kekacauan aliran energi dapat diatur kembali apabila energi beredar dengan lancar di bagian tubuh yang tadinya tegang, sehingga jasmani dan jiwa merasa lega.
  • Posisi tangan dan kaki dalam bentuk 8 (Bagian I) sesuai dengan aliran energi dalam tubuh. Menyentuh ujung-ujung jari tangan (Bagian II), menyeimbangkan dan menghubungkan dua belahan otak.
      
  •  Ditambah dengan menempatkan lidah di langit-langit mulut, maka perhatian dipusatkan pada otak bagian tengah. Emosi di dalam sistem limbik dihubungkan dengan otak bagian dahi sehingga anak lebih seimbang secara emosional dan lebih mampu menyesuaikan dengan tuntutan belajar.
Manfaat: Pemusatan secara emosional (mengurangi kepekaan yang berlebihan), Lebih rileks, perhatian seksama, keseimbangan jasmani dan koordinasi, lebih percaya diri, dan pernafasan lebih baik.

















                                                                                                                                           
    
    BAB III
   PENUTUP  
A.  KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa Brain gym membantu anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiahnya melalui gerakan dan sentuhan-sentuhan. Penting sekali untuk belajar dalam berbagai kegiatan, misalnya belajar berjalan dan berlari (semua yang dibutuhkan untuk berpikir dan bergerak di waktu yang bersamaan), memberikan atensi (semua yang dibutuhkan untuk memfokuskan pada satu hal dan memahaminya), mendengar (semua yang dibutuhkan untuk mendengar dan berbicara), berfikir (semua yang dibutuhkan untuk berfikir dan mengingat), membaca (semua gerakan untuk mata, otak, dan tubuh supaya siap dalam membaca), mengeja (semua yang dibutuhkan untuk mengeja atau mengerjakan matematika), menulis dan menggambar (semua yang dibutuhkan untuk menulis dan/atau kreatif), dan lain sebagainya.
B.  SARAN
Jadi, kita sebagai pendidik dan orang tua mulailah untuk mengenalkan gerakan-gerakan brain gym ini mulai dari dini karena gerakan brain gym ini dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiah anak melalui gerakan dan sentuhan-sentuhan.





                                                                                                                                   
DAFTAR PUSTAKA
Freeman K. Cecilia Dan Gail E. Dennison (2006). Iam The Child Akulah Anak Itu.Jakarta. Grasindo.
Schiller Pam (1999). Start Smart Memompa Kecerdasan Sejak Dini.Jakarta.Erlangga.
Jindrich Susan (2005).How To Help Children Learn. Yogjakarta. Diglossia Media Group.
Jensen Eric (2008). Brain Based Learning. Yogjakarta. Pustaka Belajar.


Teori tentang pembentukan pribadi Kreatif




              Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan Anak Usia Dini
Teori tentang pembentukan pribadi kreatif

BAB I
Pendahuluan
1.Latar Belakang
            Hidup dalam suatu masa dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif,suatu adaptasi kreatif merupakan satu-satunya kemungkinan bagi suatu bangsa yang berkembag,untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi untuk dapat menghadapi problema-problema yang semakin kompleks.Sebagai pribadi maupun sebagai kelompok atau suatu bangsa ,kita harus mampu memikirkan membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif,agar kita dapat ‘’survive’’ dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan Negara.
            Oleh karena itu,pengembangan kreativitas sejak usia dini,Tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas ,kondisi-kondisinya,serta cara-cara yang dapat memupuk,merangsang dan mengembangkannya menjadi sangat penting.
2.Rumusan Masalah
Menjelaskan teori-teori yang melandasi pengembangan kreativitas yang meliputi:Teori psikoanalisis yaitu teori Feud,Teori Ernst Kris dan Teori Jung
3.Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami masing-masing teori yang melandasi pengembangan kreatif.
4.Mamfaaf
            Setelah mempelajari teori tentang pembentukan pribadi kreatif kita dapat lebih memahami dan mengetahui bagaimana pengembagan kreativitas anak.



1.Teori Tentang Pembentukan pribadi kreatif
            Banyak sekali teori yang berusaha menjelaskan pembentukan kepribadian kreatif.Yang akan dibahas di sini ialah dari dua mazhab,yaitu teori psikoanalisis dan teori humanistic untuk digunakan sebagai landasan perencanaan program pendidikan anak berbakat.
a.Teori Psikoanalisis
            Pada Umumya teori-teori spikoanalisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah,yang biasanya mulai di masa mulai dimasa anak.Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis,yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.Tindakan kreatif menstranformasi keadaan yang tidak sehat menjadi sehat.
1.Freud
            Menurut beberapa pakar spikologi kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan.Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif  dari mekanisme pertahanan,yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pangamatan yang cermat dari dunia,dan karena menghabiskan energy psikis,mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif.
            Kaitan antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama kehidupan.Menurut Freud,orang hanya didorong  untuk  menjadikan kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung.Pada umur empat tahun anak mengembangkan hasrat fisik untuk orang tua dari jenis kelamin yang berbeda.Karena kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi.Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dari seniman.Sebagai contoh,banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai Madonna dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh ibu  yang disublimasi,karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.
Macam Mekanisme Pertahanan adalah :
a.      Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b.      Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain..
c.       Rasionalisasi, yaitu percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
d.      Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
e.       Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
f.       Regresi, yaitu kembali ke prilaku yang sebelumnya berhasil, jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan merubah nilainya.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
g.      Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut akan menampilkan prilaku sayang atau kasih (cinta) utnuk menyembunyikan rasa benci tersebut.
h.      Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak.
i.        Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung (freud, S. 1963, introductory lectures on psycho-analysis dalam Utami Munandar, 1999).

2.Teori Kris
            Ermest Kris (1900-1957) menekankan bahwa  mekanisme pertahanan  regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Jika seseorang mampu  ‘’regress’’ ke kerangka berpikir atau pola perilaku seperti anak ,rintangan antara alam pikiran sadar dan tidak sadar menjadi kurang dan bahan yang tidak disadari yang sering mengandung benih kreativitas dapat menembus ke alam sadar.Orang-orang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar.Sebagai orang dewasa kita tidak pernah seperti anak lagi.Orang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pemikiran mereka.Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan.Dengan demikian,mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk ‘’regress in the service of the ego’’.
3. Teori Jung
 Carl jung (1875-1961) juga   percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi.Disamping itu,ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita.Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul pertemuan,teori,seni,dan karya-karya baru lainya.Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.








BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
            Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.Teori pengembangan kreativitas  diantaranya.Teori Freud Menurut beberapa pakar spikologi kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan.Teori  Ermest Kris (1900-1957) menekankan bahwa  mekanisme pertahanan  regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.Teori Carl jung (1875-1961) juga   percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.


          



                                                          DAFTAR PUSTAKA
Munandar,Utami.2004.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:Rineka cipta
Susanto,Ahmad.2012.Perkembagan Anak Usia Dini.Jakarta:Kencana.
Munandar SCU dan Conny Semiawan. 1988. Approaches to Enhance Children’s Creativity in Indonesia. Jakarta. PDII.LIPI dan Yayasan Pengembangan Kreativitas.