MELATIH OTAK AUD DAN HUBUNGAN DENGAN GERAK TUBUH
(BRAIN GYM)
1. Klasifikasi
Brain Gym
Masa golden
age atau masa emas anak merupakan masa yang tidak bisa terulang. Karena
pada masa ini, pertumbuhan otak tercepat terjadi hanya di tahun pertama
kehidupan anak. Mengingat masa emas tersebut seharusnya orang tua memberikan brain
stimulation pada anak. Brain stimulation akan membawa dampak tumbuh
kembang yang optimal pada anak.
Brain
stimulation dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
adalah dengan brain gym. Brain gym adalah nama serangkaian
latihan gerak sederhana untuk stimulasi otak dalam memudahkan kegiatan belajar.
Suatu rangkaian kegiatan yang cepat, menarik, dan dapat meningkatkan semangat
saat beraktifitas. Latihan ini sangat membantu dalam menggerakan anggota badan,
mengkoordinasikan gerak, keterampilan, membantu dalam hal belajar di sekolah dan
dalam tuntutan penyesuaian kegiatan sehari-hari. Senam otak ini
sangat sederhana hanya menggerakan bagian tubuh kanan dan kiri dengan gerakan
berlawanan secara bersamaan. Salah satu contoh dengan cara menggunakan tangan
dan jari-jari kita, tangan kanan mengacungkan kelingking dan tangan kiri
mengacungkan ibu jari. Gerakan berikutnya tangan kiri mengacungkan kelingking,
tangan kanan mengacungkan ibu jari. Bergerak bersamaan dan berganti-ganti
dengan irama yang semakin cepat.
Brain gym membantu
anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiahnya melalui gerakan
dan sentuhan-sentuhan. Penting sekali untuk belajar dalam berbagai kegiatan,
misalnya belajar berjalan dan berlari (semua
yang dibutuhkan untuk berpikir dan
bergerak di waktu yang bersamaan), memberikan atensi (semua yang dibutuhkan
untuk memfokuskan pada satu hal dan memahaminya), mendengar (semua yang
dibutuhkan untuk mendengar dan berbicara), berfikir (semua yang dibutuhkan
untuk berfikir dan mengingat), membaca (semua gerakan untuk mata, otak, dan
tubuh supaya siap dalam membaca), mengeja (semua yang dibutuhkan untuk mengeja
atau mengerjakan matematika), menulis dan menggambar (semua yang dibutuhkan
untuk menulis dan/atau kreatif), dan lain sebagainya.
2.Keuntungan brain gym:
1.
memungkinkan anak belajar tanpa
stress.
2.
dapat dilakukan dalam waktu singkat
(kurang dari 5 menit).
3.
tidak memerlukan bahan atau tempat
yang khusus.
4.
dapat dipakai dalam semua situasi
belajar anak (juga dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya item kognitif saja).
5.
meningkatkan kepercayaan diri.
6.
menunjukkan hasil dengan segera.
7.
dapat dijelaskan secara
neurofisiologis.
8.
sangat efektif dalam penanganan anak
yang mengalami hambatan dan stress belajar.
9.
memandirikan anak dalam belajar.
10. menolong
untuk memanfaatkan seluruh potensi dan ketrampilan yang dimiliki anak. Hal ini
diakui oleh “National Learning Foundation USA” dan menyebarluaskannya di
banyak negara, sebagai salah satu tehnik belajar yang baik.
3
2.
Gerakan-gerakan
brain gym:
1.
gerakan meregangkan otot (lengthening
activities)
gerakan
meregangkan otot brain gym ini membantu relaks semua otot dan tendon tersebut,
dengan meningkatkan indera kinestetik (kesadaran otot-otot dan gerakan) orang
yang sedang berjalan. Penggunaan gerakan meregangkan otot membantu
mengintegrasikan refleks pengembangan neural (refleks neural berhubungan dengan
perkembangan fokus) untuk gerakan dimensi fokus (belakang ke depan), termasuk
kemampuan berguling dari posisi tiarap ke posisi telentang dan sebaliknya,
kemampuan mengendurkan tendon dan membuat relaks otot seseorang dan kemampuan
membedakan daerah tubuh dan memulai gerakan dari satu bagin tubuh. Gerakan
meregangkan otot membantu seseorang belajar mengantisipasi dan merencanakan
sebelumnya pada level fisiknya, membantu berbicara, pemahaman, dan halangan
lain yang terkait dengan bahasa, maupun dengan hiperaktivitas.
2.
Gerakan burung hantu reseptif (the
reseptive owl)
Gerakan ini
berpusat pada kemampuan visual, auditori, dan keterampilan menolehkan kepala. Prpses
ini memanjangkan otot-otot leher dan bahu, dengan mengembalikan kisaran gerak
kepada otot-otot itu dan sirkulasi darah ke otak untuk meningkatkan kemampuan
berfokus, memperhatikan dan keterammpilan memori.
3.
Gerakan mengaktifkan tangan (arm
activation)
Mengaktifkan
tangan adalah suatu aktivitas isometrik yang memanjangkan otot-otot lengan
atas, dada atas, dan bahu. Gerakan ini menggiatkan otak untuk:
·
Mengurangi ketegangan motorik kasar
dalam bahu, dada, lengan, dan tangan.
·
Melancarkan cairan getah bening.
·
Mempertinggi kesadaran koordinasi
mata-tangan dan manipulasi peralatan.
·
Cara berbicara yang ekspresif dan kemampuan
berbahasa.
·
Penggunaan diafragma dengan relaks
dan pernapasan lebih baik.
4.
Gerakan lambaian kaki (the footflex)
Lambaian
kaki adalah suatu proses pengajaran ulang gerakan untuk mengembalikan panjang
alami tendon-tendon dalam kaki, pergelangan kaki, dan kaki bagian bawah.
Tendon-tendon ini memendek untuk melindungi seseorang dari bahaya yang
dirasakan, suatu respon yang disebabkan oleh refleks tendon –guard, yaitu refleks otak untuk menarik atau menahan.
Gerakan ini menggiatkan otak untuk:
·
Integrasi gerakan belakang depan
(kemampuan untuk menahan ataupun memulai sendiri).
·
Menahan berat secara lebih baik.
·
Meningkatkan stimulasi cairan getah
bening.
·
Relaksasi hiperaktivitas dan
hiperwaspada.
·
Mempertinggi ekspresi diri.
·
Cara bicara yang ekspresif dan keterampilan
berbahasa.
5.
Gerakan pasang telinga (the thinking
cap).
Kegiatan ini
membantu anak untuk memusatkan perhatian pada pendengarannya.Juga mengendurkan
ketegangan di tulang tengkorak. Pasang telinga menggiatkan otak untuk:
·
Meningkatkan perhatian, pengenalan,
pembedaan, persepsi, dan meori auditori.
·
Mendengarkan suaranya sendiri saat
berbicara.
·
Daya ingat jangka pendek.
·
Bicara dalam hati dan keterampilan
berfikir.
·
Meningkatnya kesehatan jasmani dan
rohasi.
·
Mendengar dengan kedua telinga
secara bersamaan.
6.
Gerakan meningkatkan energi (the
energy exercise)
Gerakan ini
memvalidasi informasi penting yang taktil dan kinestetik tentang hubungan tubuh
bagian dalam, khususnya untuk semua gerakan naik turun seperti duduk, berdiri, berjinjit
dan bahkan gerakan yang lebih kentara seperti bernafas, menelan dan buang
kotoran. Penggunaan dan penguatan gerakan ini membantu mengintegrasikan
refleks-refleks pengembangan saraf untuk berpusat, dasar untuk keseimbangan dan
kesetimbangan, sensivitas akan sentuhan dan bunyi, mekanis kemampuan berbicara,
mengisap, menelan, dan artikulasi, pencernaan dan asimilasi yang matang,
pengaturan visual perseptual dan perasaan saat melangkah, yakni ritme dan
kecepatan anak itu sendiri.
7.
Air
(wonderful water)/H2O
Minumlah
sedikitnya 8 gelas besar setiap hari atau 0,3 – 0,4 liter /10 kg berat badan
sehari. Minum secara merata di sepanjang hari, bukannya minum banyak di satu
waktu. Minum adalah cara terbaik dan paling alamiah untuk mengatasi stress.
Air mempunyai banyak fungsi dalam
badan untuk menunjang hal belajar :
- Darah lebih banyak menerima zat asam yang diperlukan untuk belajar.
- Air melepas protein yang diperlukan untuk belajar sesuatu yang baru.
- Air melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi listrik di badan untuk membawa informasi ke otak.
- Air mengaktifkan system limfa, yaitu system air yang paling besar di badan. Limfa mengangkut zat-zat gizi, hormone dan juga berfungsi sebagai saluran pembuangan.
8.
Saklar otak (brain button)
Stimuli
titik (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada)
sisi kiri dan kanan tulang tengah (sternum), tepat di kedua lekukan selangka
(clavikula) dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menggosok
daerah pusar. Kadang sambil melakukan sakelar otak bayangkan ada kuas di hidung
dan menggambar kupu-kupu 8 di langit-langit. Rangsangan titik ini meningkatkan
peredaran darah ke otak. Berat otak kira-kira 1/50 dari berat badan, namun
untuk fungsi yang optimal diperlukan 1/5 dari peredaran darah. Tangan di pusat
menyeimbangkan impuls-impuls yang berhubungan dengan telinga bagian dalam dan
berpengaruh pada kemampuan belajar.
Manfaat : Koordinasi
dua belahan otak, meningkatkan lancarnya aliran darah ke otak (zat asam ke
otak), meningkatkan keseimbangan badan (terutama sebelum gerakan silang), dan
meningkatkan kerjasama kedua mata dan dapat mengurangi juling.
9.
Gerakan
silang (cross crawl)
Otak
mengapung di dalam cairan otak. Cairan otak mempunyai beberapa fungsi seperti melindungi
otak dari gegar otak dan juga berfungsi secara elektris.
Otak manusia
memerlukan sejenis alat elektro kimiawi agar arus listrik dapat mengalir. Jika
aliran cairan otak itu tersendat-sendat, maka itu berarti telah terjadi ketidakseimbangan
dalam aliran informasi di otak. Ini juga berkaitan dengan sistem informasi
antara otak dan badan yang dapat terhambat koordinasinya. Gerakan silang
melancarkan peredaran cairan otak sehingga gangguan tersebut dihilangkan. Diketahui
bahwa belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh kiri, dan sebaliknya otak
kiri mengontrol belahan tubuh kanan. Disamping itu terdapat bagian otak dengan
fungsi tertentu misalnya : menyangkut fungsi intelektual, kontrol otot,
pengaturan fungsi-fungsi internal tubuh, dan pusat-pusat emosi yang
masing-masing berada di tempat yang berbeda-beda.
Perkembangan
bayi normal mengarah pada koordinasi kiri dan kanan yang makin serasi. Hal ini
merupakan dasar pertumbuhan intelektual dan mental. Gerakan yang sangat
menunjang gerakan itu adalah gerakan merangkak. Dasar gerakan inilah yang
merupakan awal fungsi koordinasi seimbang.
Air dan
sakelar otak membantu kesiapan tubuh dan otak sebelum melakukan gerakan silang.
Untuk mengaktifkan indera kinestetik, sentuhkanlah tiap tangan ke lutut yang
berlawanan secara bergantian. Gerakan silang ini dilakukan dengan menggerakkan
tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri bersamaan dengan kaki
kanan, ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di tempat. Untuk
“menyeberang garis tengah” sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.
Manfaat :
Meningkatkan kesadaran keberadaan tubuh, menghilangkan stress, pikiran menjadi
lebih jernih, daya ingat dan daya pikir meningkat, merangasang
kelancaran cairan otak, meningkatkan
koordinasi tubuh, mempermudah belajar, menyeimbangkan emosi, memperlancar
peredaran limfa, mengatur tekanan darah, meningkatkan penglihatan, melancarkan
pencernaan, meningkatkan energi tubuh, meningkatkan skor IQ, menghilangkan
kekakuan, meningkatkan kesadaran akan kesehatan, dan membangkitkan rasa
gembira.
10. Hook Ups
Tahap 1 :
- Letakkan kaki kiri di atas kaki kanan dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah, jari – jari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan dada.
- Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di langit – langit mulut dan di lepaskan lagi pada saat menghembuskan napas.
Tahap 2 :
- Buka silangan kaki dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan , sambil bernapas dalam 1 menit lagi.
- Latihan energi ini menghubungkan semua lingkungan fungsi bio listrik tubuh. Kekacauan aliran energi dapat diatur kembali apabila energi beredar dengan lancar di bagian tubuh yang tadinya tegang, sehingga jasmani dan jiwa merasa lega.
- Posisi tangan dan kaki dalam bentuk 8 (Bagian I) sesuai dengan aliran energi dalam tubuh. Menyentuh ujung-ujung jari tangan (Bagian II), menyeimbangkan dan menghubungkan dua belahan otak.
- Ditambah dengan menempatkan lidah di langit-langit mulut, maka perhatian dipusatkan pada otak bagian tengah. Emosi di dalam sistem limbik dihubungkan dengan otak bagian dahi sehingga anak lebih seimbang secara emosional dan lebih mampu menyesuaikan dengan tuntutan belajar.
Manfaat: Pemusatan
secara emosional (mengurangi kepekaan yang berlebihan), Lebih rileks, perhatian
seksama, keseimbangan jasmani dan koordinasi, lebih percaya diri, dan
pernafasan lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi
dapat disimpulkan bahwa Brain gym membantu
anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiahnya melalui gerakan
dan sentuhan-sentuhan. Penting sekali untuk belajar dalam berbagai kegiatan,
misalnya belajar berjalan dan berlari (semua yang dibutuhkan untuk berpikir dan
bergerak di waktu yang bersamaan), memberikan atensi (semua yang dibutuhkan
untuk memfokuskan pada satu hal dan memahaminya), mendengar (semua yang
dibutuhkan untuk mendengar dan berbicara), berfikir (semua yang dibutuhkan
untuk berfikir dan mengingat), membaca (semua gerakan untuk mata, otak, dan
tubuh supaya siap dalam membaca), mengeja (semua yang dibutuhkan untuk mengeja
atau mengerjakan matematika), menulis dan menggambar (semua yang dibutuhkan
untuk menulis dan/atau kreatif), dan lain sebagainya.
B. SARAN
Jadi, kita
sebagai pendidik dan orang tua mulailah untuk mengenalkan gerakan-gerakan brain
gym ini mulai dari dini karena gerakan brain gym ini dapat memanfaatkan seluruh
potensi otak alamiah anak melalui gerakan dan sentuhan-sentuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Freeman K. Cecilia Dan Gail E. Dennison (2006). Iam The Child Akulah Anak Itu.Jakarta.
Grasindo.
Schiller Pam (1999). Start
Smart Memompa Kecerdasan Sejak Dini.Jakarta.Erlangga.
Jindrich Susan (2005).How
To Help Children Learn. Yogjakarta. Diglossia Media Group.
Jensen Eric (2008). Brain
Based Learning. Yogjakarta. Pustaka Belajar.