TUGAS
Gizi dan Kesehatan AUD
Nama:RAHMA TIKA
Nim/Bp :1200822/2012
Kelas :Reguler
2012
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2014
Makanan sehat untuk anak
1.Penyusun menu
a.Pengertian menu sehat
Suatu menu adalah susunan hidangan
sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk
kebutuhan makanan seseorang.Dalam hal kesehatan,seringkali istilah menu adekuat yaitu menu yang mengandung semua
golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseimbangan
unsure-unsur gizi yang terkandung didalamnya.
Konsep menu adekuat menekankan
adanya unsure-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan
seimbang.Unsur-unsur gizi yang diperlukan tubuh dalam keadaan seimbang.Unsur
gizi yang diperlukan tubuh ini digolongkan atas pemberi tenaga atau
energy,penyokong pertumbuhan,pembagun dan pemelihara jaringan tubuh serta
pengatur metabolism dan berbagai keseimbangan dalam sel tubuh.
Untuk dapat menyususn menu yang adekuat,seseorang perlu memiliki pengetahuan
mengenai bahan makanan dan zat
gizi,kebutuhan gizi seseorang serta
pengetahuan hidangan dan pegolahannya.menu sehari berarti susunan hidangan
untuk satu hari,terdiri dari beberapa waktu makan yaitu makan pagi,makan
siang,makan malam,serta makan selingan antara makan pagi dengan makan siang
serta antara makan siang dengan makan
malam.
b.Syarat penyusun menu
Suatu susunan hidangan sehari-hari
secara umum harus memenuhi beberapa fungsi.Pertama mengandung makanan yang
memuaskan selera serta memberikan rasa kenyang.Kedua mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk berada
dalam kondisi tetap sehat serta dapat
melakukan kegiatan sehari-hari.Ketiga memenuhi nilai-nilai social budaya yaitu
kebiasaan,pantangan dan sebagainya dari masyarakat yang
mengomsumsi.Keempat,biaya terjangkau bagi konsumennya.
Disampaing keempat hal tersebut
perlu diperhatikan beberapa hal lain yang menunjang selutuh proses komsumsi
seseorang yaitu kebersihan,pengolahan yang tepat sehingga enak dimakan suasana
menyenangkan ketika makan.
Dalam meyusun menu hendaknya
diperhatikan hal-hal sebagai berkut:
a. Kombinasi
rasa yaitu asin,manis,asam,pahit,pedas jika disukai
b. Kombinasi
warna hidangan yaitu warna merah,hijau,cokelat,kuning dan sebagainya.
c. Variasi
bentuk potongan yaitu persegi,panjang,tipis,bulat dan sebagainya
d. Variasi
kering atau berkuah karena ada jenis hidangan berkuah banyak seperti sup,sayur
asam maupun yang sedikit kuah seperti,tumis sayur,sambal goreng serta yang
kering seperti ikan goreng ,kering tempe.
e. Variasi
teknik pengolahan yaitu ada hidangan yang diolah dengan teknik pengolahan
digoreng,direbus,disetup dan lain-lain sehingga member penampilan,tekstur dan
rasa berbeda pada pada hidangan tersebut.
2.
Menu makana pada berbagai tahapan perkembangan anak
UMUR 0-6 BULAN
* Anjuran pemberian makan
Sampai umur 6 bulan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkan sedikitnya
8 kali sehari, pagi, siang, sore maupun malam.
- Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif).
- Susui/teteki bayi dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian.
- Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif).
- Susui/teteki bayi dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian.
UMUR 6 – 12 BULAN
Anjuran pemberian makan
* Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
* Umur 6-9 bulan, kenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk lumat dimulai dari bubur susu sampai nasi tim lumat, 2 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur :
- 6 bulan : 6 sendok makan
- 7 bulan : 7 sendok makan
- 8 bulan : 8 sendok makan
* Umur 9-12 bulan, beri makanan pendamping ASI, dimulai dari bubur nasi sampai nasi tim, 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur:
- 9 bulan : 9 sendok makan
- 10 bulan: 10 sendok makan
- 11 bulan: 11 sendok makan
* Beri ASI terlebih dahulu kemudian makanan pendamping ASi.
* Pada makanan pendamping ASI, tambahkan telur ayam / ikan / tahu / tempe / daging sapi / wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak pada bubur nasi.
* Bila menggunakan makanan pendamping ASI dari pabrik, baca cara memakainya, batas umur dan tanggal kadaluwarsa.
* Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti : bubur kacang hijau, pisang, biscuit, nagasari, dsb.
* Beri buah-buahan atau sari buah seperti air jeruk manis, air tomat saring.
* Mulai mengajari bayi minum dan makan sendiri menggunakan gelas dan sendok.
Anjuran pemberian makan
* Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
* Umur 6-9 bulan, kenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk lumat dimulai dari bubur susu sampai nasi tim lumat, 2 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur :
- 6 bulan : 6 sendok makan
- 7 bulan : 7 sendok makan
- 8 bulan : 8 sendok makan
* Umur 9-12 bulan, beri makanan pendamping ASI, dimulai dari bubur nasi sampai nasi tim, 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur:
- 9 bulan : 9 sendok makan
- 10 bulan: 10 sendok makan
- 11 bulan: 11 sendok makan
* Beri ASI terlebih dahulu kemudian makanan pendamping ASi.
* Pada makanan pendamping ASI, tambahkan telur ayam / ikan / tahu / tempe / daging sapi / wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak pada bubur nasi.
* Bila menggunakan makanan pendamping ASI dari pabrik, baca cara memakainya, batas umur dan tanggal kadaluwarsa.
* Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti : bubur kacang hijau, pisang, biscuit, nagasari, dsb.
* Beri buah-buahan atau sari buah seperti air jeruk manis, air tomat saring.
* Mulai mengajari bayi minum dan makan sendiri menggunakan gelas dan sendok.
UMUR 1 – 2 TAHUN
Anjuran pemberian makan
* Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
* Beri nasi lembik 3 kali sehari.
* Tambahkan telur/ayam/ikan/tem-pe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak pada nasi lembik.
* Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti: bubur kacang hijau, pisang, bis-cuit, nagasari, dsb.
* Beri buah-buahan atau sari buah.
* Bantu anak untuk makan sendiri..
Anjuran pemberian makan
* Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
* Beri nasi lembik 3 kali sehari.
* Tambahkan telur/ayam/ikan/tem-pe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak pada nasi lembik.
* Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti: bubur kacang hijau, pisang, bis-cuit, nagasari, dsb.
* Beri buah-buahan atau sari buah.
* Bantu anak untuk makan sendiri..
UMUR 2 – 3 TAHUN
Anjuran pemberian makan
* Beri makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
* Beri makanan selingn 2 kali sehari diantara waktu makan seperti bubur kacang hijau, biscuit, nagasari.
* Jangan berikan makanan yang manis dan lengket diantara waktu makan.
Anjuran pemberian makan
* Beri makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
* Beri makanan selingn 2 kali sehari diantara waktu makan seperti bubur kacang hijau, biscuit, nagasari.
* Jangan berikan makanan yang manis dan lengket diantara waktu makan.
UMUR 3 – 5 TAHUN
Anjuran pemberian makan : sama dengan anak umur 2 –
3 tahun
3.Pengolahan makan
Pengolahan
makanan sangat menentukan hasil dan kualitas suatu masakan. Oleh sebab itu
perlu pengolahan makanan yang baik untuk nutrisi optimal artinya cukup untuk
memenuhi gizi. Kita tentunya berharap bahwa
makanan yang kita masak dapat memenuhi nutrisi bagi yang memakannya, sehat dan
bergizi.
Pengolahan makanan,baik untuk
keluarga maupun masyarakat,perlu mengetahui bahwa proses pengolahan makanan
dapat meningkatkan mutu makanan yang dikomsumsi misalnya lebih baik dan mudah
dicerna.
Namun dapat juga terjadi hal yang
merugikan yaitu bahwa selama proses pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada
bahan makanan dapat rusak atau hilang.Oleh sebab itu perlu diperhatikan
tahap-tahap dalam proses pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada bahan
makanan dapat rusak atau hilang.Oleh sebab itu perlu di perhatikan tahap-tahap
dalam proses penyiapan makanan dapat rusak atau
hilang.Oleh sebab itu perlu diperhatikan tahap-tahap dalam proses
penyiapan makanan yaitu penyiangan,bahan makanan,pencucian,pemotongan dan
pengolahan atau pemasakan dengan proses pemanasan sebaga berikut :
a. Pencucian
dan penyiangan bahan makan
Pencucian makanan perlu dilakukan karena
bahan makan yang berasala dari bawah tanah sehingga membawa kotoran dari
tanah,tapi juga ada bahan makanan yang kotor karena serangga atau pun dicuci
dengan air tidak bersih sehingga mengandung kotoran atau racu limbah yang ada
dalam air pencucinya.Proses pencucian sebaiknya sebelum dipotong dengan
mengunkan air bersih yang mengalir.
Bahan makan nabati pada umumnya perlu
pembersihan dari bagian-bagian yang tidak dimakan misalnya kulit,batang yang
keras,bijian yang tidak temakan ,serat yang keras,bagian yang busuk atau rusak
dimakan binatang atau serangga.Bahan makan lain yang disiangi adalah ikan,perlu
secepatnya dibuang ingsang dan isi pelarutnya untuk mencegah terjadinya proses
pembusukan yang cepat.
b. Pemotongan
bahan makan
Pemotongan bahan makan bertujuan untuk
memudahkan makan masuk kedalam mulut dan mengunyah,terutama bahan makanan yang
agak liat dank keras.Pada proses pemotongan atau penghalusan bahan makan
ini,zat-zat gizi mudah keluar dari sel.Dalam keadaan ini bahan makan mudah
terkena udara yang mengandung oksigen dan dapat merusak zat tersebut (terjadi
oksidasi)Zat gizi yang rusak oleh oksidasi udara adalah thiamin dan vitamin A
atau provitaminnya.
Disampin itu,enzim yang dapat memecahkan
zat gizi juga dapat bekerja sehingga mempercepat pembusukan.Maka sebaiknya
bahan makanan dipotong atau dihaluskan dengan jarak waktu dekat pada saat
pengolahannya.Setelah pemotongan dapat diberi bumbu untuk memperlambat
pembusukan dan menambah rasa bahan makanan.
c. Proses
Pengolahan atau Pemasakan
Umumnya
pengolahan dilakukan dengan mempergunakan panas,baik panas langsung seperti
membakar sate,maupun panas tidak tidak langsung yaitu menggunakan bahan
perantara seperti menggoreng,merebus.Panas ini mengubah sifat-sifat kimia makan
yang berakibat.Lebih lanjut padat sifat-sifat gizi.
d. Pengaruh
Pengolahan makanan
Pengaruh-pengaruh yang terjadi adalah:
1) Pecahnya
diding sel
Zat berada dalam selbahan
makanan,terlindungi dari hal-hal yang dapat merusaknya atau mengganggunya.
2) Melemahkan
dan mematikan mikroba
Berbagai
mikroba terdapat didalam bahan makanan,ada yang tahan panas dan ada yang tidak.
Beberapa mikroba yang bersifat pathogenic dan menyebabkan penyakit tidak tahan
panas yang cukup tinggi dan lama.
3) Menugubah
berbagai zat gizi secara positif dan negative
Beberapa
bahan makanan memiliki truktur yang tertutup yaitu berada dalam suatu kantung
misalnya karbonhdrat dari nabati.
4) Pemasakan
yang terlalu tinggi dapat menimbulkan zat carcinogenic
Pada bahan nabati maupun hewan yang
diolah dengan panas tinggi sehingga menjadi hangus,dapat terbentuk
ikatan-ikatan yang bersifat carcinogenic yaitu merangsang terjadinya kanker.
5) Panas
dapat meniadakan zat-zat toksik
Beberapa
bahan makanan nabati maupun hewani mengandung zat toksin atau racun alami.Panas
dapat menetralkan pengaruh zat-zat toksi
ini .Misalnya dalam daging ikan tertentu terdapat enzim yang merusak zat gizi
dengan pemanasan tertentu dan waktu tertentu,pengaruh tersebut dapat
dihilangkan.
Sebagai
kesimpulan dapat dikatakan bahwa ada pengaruh negative dan positif dalam proses
penyiangan,pemotongan,dan pengolahan makanan.Maka perlu diperhatikan proses ini
agar tidak dialami kerugian.
4.Makan Jajanan Anak
Makanan
jajanan memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi tambahan untuk
kecukupan gizi, khususnya energi dan protein. Kebiasaan jajan di sekolah
terjadi karena 3-4 jam setelah makan pagi perut akan terasa lapar kembali.27
Rendahnya sumbangan zat gizi dari makanan jajanan yang disebabkan sebagian
besar anak sekolah dasar mengonsumsi makanan jajanan yang kandungan zat gizinya
kurang bervariasi karena hanya terdiri dari 1 atau 2 jenis zat gizi saja. Makanan
jajanan sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan utama. Konsumsi jajanan
dapat menjaga kecukupan energi anak sebelum waktu makan utama tiba. Namun,
konsumsi jajanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan
apabila pilihan jajanan berupa makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan
rendah zat gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak. Banyak iklan makanan yang
menawarkan jajanan seperti keripik, kue kering, permen, dan minuman soda yang
tidak termasuk pilihan jajanan yang baik.29
Pemilihan
makanan jajanan merupakan salah satu bentuk perilaku kesehatan. Perilaku
kesehatan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiaan
seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Perilaku sendiri
dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dalam interaksi manusia dengan
lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan
menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup
pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang
berfungsi mengolah rangsang dari luar. Sedangkan faktor ekstern meliputi
lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial
ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya.30
Pemilihan makanan jajanan merupakan
perwujudan perilaku.9 Faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan dibagi menjadi
tiga kelompok yaitu faktor terkait makanan, faktor personal, dan faktor sosial
ekonomi dalam konteks pemilihan makanan. Faktor terkait makanan meliputi
kandungan gizi, sertakomponen kimia dan fisik makanan. Faktor personal meliputi
persepsi sensori seperti aroma, rasa, dan tekstur, sedangkan faktor sosial
ekonomi meliputi harga, merk, ketersediaan, serta budaya.10
Bahaya makanan jajanan sekolah dan
makanan umum lainnya bisa muncul untuk jangka pendek, bisa juga pada jangka
panjang.Jangka pendek, terjadi keracunan makanan sebab tercemar mikroorganisme,
parasit, atau bahan racun kimiawi (pestisida). Muntah dan diare sehabis
mengonsumsi jajanan paling sering ditemukan.Bahaya jangka panjang jajanan yang
tidak menyehatkan apabila bahan tambahan dalam makanan-minuman bersifat
pemantik kanker, selain kemungkinan gangguan kesehatan lainnya.
Upaya
orangtua untuk mencegah anak jajan sembarangan
Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak
tidak jajan sembarangan. Orang tua, khususnya para ibu, harus menjelaskan
tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi pengertian kepada
anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa
mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah tips agar anak tidak jajan
sembarangan di sekolah:
1. Selalu konsumsi panganan sehat
di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi
makanan yang sehat di rumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk
panganan sehat dan bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan
agar sebelum mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu.
Jika di rumah anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi
panganan sehat, kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan
yang mengandung bahan berbahaya tersebut.
2. Bekali anak Anda dengan
panganan sehat
Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan
lebih baik lagi jika Anda para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi
menu bekal tersebut agar Anak tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan
dan rasanya juga usahakan yang disukai oleh anak-anak agar mereka tertarik
untuk mengkonsumsinya. Bila Anak sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada
anak Anda panganan apa yang ia sukai. Selain harus tetap memperhatikan proses
memasaknya, seperti cuci tangan sebelum memasak, pastikan panganan yang anak
Anda konsumsi cukup nutrisinya.
3. Batasi memberikan uang
saku
Dengan
memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk konsumtif.
Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan,
meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku,
agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya
saja.
4.Menjelaskan bahaya jajan
sembarang
Anak jaman sekarang sering
kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan orang tuanya.
Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa
dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana,
sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita
TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau
menghindarinya.
Selain orang tua,
pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi konsumsi jajanan yang
berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak sekolah agar
menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun
bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan
pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa
ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya
dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum mengkonsumsi
jajanan di sekolah.
Kesehatan itu
penting,apalagi untuk buah hati kita yang kelak dapat menjadi penerus
bangsa,maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan asupan yang
menyehatkan,terbaik,dan kualitas yang bagus.
6.
6.Kebijakan Pemerintah terhadap
permasalahan Gizi anak di Indonesia Penyelenggaraan program makan di TK/PAUD
Pentingnya pengetahuan gizi dan
kualitas kesehatan anak usia dini secara langsung berpengaruh pada perkembangan
dan kebutuhan anak. Salah satu kebutuhan anak adalah kebutuhan gizi atau asupan
makanan bergizi, karena faktor gizi sangat menentukan perkembangan dan
pertumbuhan anak.Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dinyatakan bahwa
pemberian makanan yang sehat dan berprotein akan mempengaruhi perkembangan
kognitif anak selanjutnya menurut broom(2005) apa yang anak makan juga ikut
mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran badan dan ketahanan terhadap
penyakit.Dengan pentingnya kesehatan dan gizi bagi anak maka PAUD Pembina amen
mengadakan program makan bersama di PAUD dengan menggunakan metode deskriptif
naturalistik.Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan sajian menu yang
berbeda.makanan yang diberikan merupakan makanan yang ditelah di nilai,nilai
gizinya.
- Tujuan
penyelenggaraan makan bersama di PAUD
Dengan diselenggarakan makan bersama di PAUD
dapat memberikan dampak positif kelebihannya adalah dapat memberikan motivasi
bagi anak dan guru dalam melaksanakan pola hidup sehat,dapat membimbing anak
dalam mengenalkan berbagai jenis makanan yang bergizi,dapat menciptakan
kebersamaan,mengajarkan tata cara makan,dapat mengenalkan dan membudayakan
jenis-jenis dari makanan.
-
Fungsi
penyelengaraan makanan di TK
a.
Menambah konsumsi zat gizi anak dalam menu makanan
sehari-hari.
b.
Mendidik sopan santun dalam acara makan bersama,
c.
Memupuk kebersamaan
d.
Melatih anak makan berbagai jenis makanan serta
hidangan bergizi
e.
Melatih anak mandiri,dalam hal ini makan sendiri.
f.
Melatih anak menggunakan peralatan makan yang benar
Perlu
di ingat bahwa anak usia TK ini amat memerlukan makanan yang bergizi untuk
pertumbuhan tubuhnya.Juga bahwa melalui pemberian makan disekolah,anak yang
sulit makan atau tidak suka makan,seringkali menjadi mau makan karena suasana
lingkungan dan ada teman disekolah.
-
Syarat makanan di TK
Secara
umum hal yang harus diperhatikan dalam penyelengaraan makanan disekolah adalah
:
a.
Mengandung zat-zat gizi yang dbutuhkan anak.
b.
Higienis dan tidak membahayakan anak
c.
Mudah dan praktis dalam pelaksanaan kegiatan makan
yaitu mudah dibawa (tidak tumpah),dapat dimakan dengan cepat (tidak perlu
mengupas yang sulit bertulang/duri halus).
d.
Dibuat sama jenis hidangan (bisa beberapa jenis ) dan
porsi yang standar sehingga cukup menyenangkan anak.
e.
Efesien dan mudah dalam pengolah program
makan,persiapan,pengolahan dan penyajian.
f.
Memenuhi syarat-syarat makan anak usia tertentu.
- Tahap-tahap penyelengaraan makan disekolah
a. Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap awal yang cukup
memerlukan pemikiran dan usaha dari berbagai pihak yaitu:
1.
Kepala sekolah atau pimpinan sekolah mengatur jadwal
kegiatan sekolah dalam hal penentuan waktu dan lama makan
2.
Kepala sekolah dan staf guru menentukan frekwensi
penyelengaraan makan oleh sekolah.
3.
Kepala sekolah dan guru menentukan menu makanan dengan
memperhitungkan anggaran yang tersedia dan
bahan makanan yang ada,tenaga,dan peralatan yang ada serta kesukaan anak
dan kemudahan untuk disantap anak TK.
4.
Libatkan orang tua pada waktu penyelengaraan makan di
sekolah.Sebaiknya orang tua dibertahu mengenai menu makan anak sehingga dapat
bekerjasama yaitu :
-
Ikut menjelaskan mengenai makanan itu untuk kesehatan
anak.
-
Memperhatikan pemberian makanan kepada anak sebelum
dan sesudah makan.
Berikut ini contoh beberapa
hidangan:
Makanan Utama :Nasi,Sop,dan Sayur,bubur
ayam,
Nasi,Sayur
Asam dan teri goreng
Makanan selingan:Bubur kacang
hijau,ketan hitam,singkong,jagung muda,pudding,jagung kue,bolu pelagi
5. Persiapan
guru untuk program makan
Sebaiknya sebelum makan anak diberi
penjelasan mengenai makan maupun cara makan yang benar.Guru menjelaskan dengan
menggunakan alat dan bahan sebenarnya dan media lainnya.Guru merencanakan
ketika menyusun rencana pengajaran sehari atau beberapa hari sebelumnya,membuat
alat peraga,hiasi kelas,lembaran kerja siswa untuk mewarnai atau menggunting
dan sebagainya.
6. Kepala
sekolah menentukan pelaksanaan yaitu tempat pengolahan personel yang
mengerjakan dan pembelian bahan dan persiapan alat-alat.
Berikut
ini disajikan contoh perencanaan makanan anak TK yang sederhana:
-
Langkah pertama :Penyusunan menu
Berdasarkan
informasi,diketahui bahwa daerah setempat bayak menghasilkan sayuran,kacang-kacangan
di samping hasil pertanian lainya seperti jagung dan singkong.
Contoh
perencanaan hidangan untuk anak TK
1) Berdasarkan
informasi,diketahui bahwa daerah tersebut terdapat bayak menghasilkan sayuran
dan kacang-kacangan serta telur (daerah pegunungan) disampin hasil pertanian
sepeti singkong dan jagung.Menu di susun mengandung
protein,karbonhidrat,vitamin dan mineral.Berdasarkan kebutuhan anak dan bahan
makanan yang menu untuk makan d2 kali seminggu adalah :
Minggu
ke Hari ke Jenis hidangan Nama hidangan
|
I I Makanan
utama Nasi putih,Sop
Jagung-telur
4 Makanan Selingan Bubur kacang hijau
|
II 1 Makanan
Utama Singkong
kukus,orak arik
Telor dengan sayur asam
4 Makanan
selingan Lepek jagung
|
III I Manakan
Utam Nasi jagung,sop
sayur dan
Kacang
merah
4 Makanan
selingan Ketimus (kue singkong
kukus)
|
IV 1 Makanan
Utama Nasi
putih,sayurasm,dadartelur
4 Makanan
selingan Kue mata roda
|
2) Penghitungan
kebutuhan belanja
Data jumlah anak TK :40 anak,usia:3-6
Berdasarkam menu,dapat dilakukan belanja
atau disiapkan bahan makanan secra bersamaan atau bertahap.Beras,telor dan
bahan yang tahan lama dapat dibeli dalam jumlah yang besar sekaligus.Hanya
sayuran yang perlu dibeli segar untuk dimasak.Hanya sayuran yang perlu dibeli
segar untuk dimasak hari itu.
3) Pesiapan
alat pengolahan dan alat makan serta alat penghidang berdasarkan jumlah anank
dan jenis hidangan dapat diketahui kebutuhan alat saat ini.
b.Pelaksanaan
1)
Pelaksanaan pengolahan makanan
Pada waktu pengolahan yang amat
perlu diperhatikan adalah hal kebersihan bahan,alat dan cara memasak.Bahan
harus bersih dari kotoran dan bagian-bagian yang berbahaya atau sulit dimakan
bagi anak.Misalnya duri,tulang kecil,biji dan lainya,
2)
Pelaksanaan acara makan di kelas
Makanan
yang telah dimasak dapat dibagi kepada anak dengan cara :
a. Diporsikan,disiapkan
daru dari dapur dalam piring-piring dan dibawa keruang kelas atau makanan
bersama wadahnya dibawa kekelas dan diporsikan disana.
b. Anak
mengambil sendiri dari wadah makanan di ruang kelas.
c.Pengawasan
Setiap
kegiatan memerlukan pengawasan pada tahap-tahap kegiatan tersebut.Pengawasan
pada waktu pelaksanaanya makan amat diperlukan,oleh kepala sekolah maupun
guru,saat pengolahan makanan dan saat acara makan dikelas.
d.Penilaian
Penilaian
dilakukan untuk semua tahap penyelengaraan makan,mulai dari perencanaan,
pelaksanaan,pengawasannya.Misalnya dapat dipertanyakan :
-
Apakah menu baik ?
-
Apakah makanan disukai anak ?
-
Apakah pembiayanya tepat ?
Penilaian
ditulis dan dibahas bersama oleh kepala sekolah dan guru serta pengolahan
makanan. Kepada orang tua dapat juga dibahas mengenai penyelenggaraan makan
ini.
Indonesia
merupakan negara yang memiliki penduduk terbanyak ketiga setelah Republik
Rakyat Cina (RRC) dan India. Sebagai negara berkembang, indonesia masih
mengalami berbagai permasalahan di dalamnya termasuk masalah tentang gizi
msyarakat Indonesia. Saat ini, bayi yang baru lahir dan memiliki berat yang
rendah masih tetap menjadi masalah dunia khususnya di negara-negara berkembang.
Lebih dari 20 juta bayi di dunia (15,5% dari seluruh kelahiran) mengalami BBLR
(Bayi Berat Lahir Rendah) dan 95 persen diantaranya terjadi di negara-negara
berkembang (Kawai K, dkk. 2011). Jika ditelaah lebih lanjut, secara umum
permasalahan gizi di Indonesia yang hingga saat ini masih belum dapat
terselesaikan ada empat, yakni :
- Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
- Kurang Vitamin A (KVA)
- Anemia Gizi
- Kurang Energi Protein (KEP)
pemerintah Indonesia telah
melakukan berbagai upaya Dalam memerangi permasalahan tersebut, misalnya saja
masyarakat Indonesia dianjurkan untuk mengkonsumsi garam beryodium untuk
mengurangi masalah GAKY di Indonesia. Menurut Dr. Hj. Sri Adiningsih dalam
bukunya yang berjudul “Waspadai Gizi Balita Anda” mengatakan bahwa Yodium adalah
zat gizi mikro yang fungsi utamanya untuk pembentukan hormon tiroid dan hormon
tersebut sangat berperan penting dalam pengaturan tingkat metabolisme basal
hingga 50 persen. Kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan timbulnya penyakit gondok, kretin (kerdil) dan dapat menurunkan
tingkat kecerdasan anak. Dalam bukunya tersebut beliau juga menyebutkan bahwa
bahan makanan sumber yodium dapat diperoleh dari makanan seafood (bahan makanan
dari laut), rumput laut, dan garam beryodium.
Masalah
selanjutnya adalah Kurangnya konsumsi vitamin A di Indonesia. Dan Vitamin
A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email
dalam pertumbuhan gigi (Almatsier,2009). Kekurangan vitamin A biasa disebut
juga xeroftalmia. Xeroftalmia adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan
kekeringan pada selaput lendir atau bagian putih dari mata dan pada selaput
bening atau bagian hitam mata yang berfungsi sebagai jalan masuknya cahaya ke
dalam bola mata (Sitepoe,2008).
Untuk
menyelesaikan masalah kurang vitamin A tersebut, pemerintah Indonesia telah
mencanangkan berbagai program kesehatan seperti diadakannya bulan vitamin A di
puskesmas dan posyandu setiap bulan Februari dan Agustus. Pada bulan-bulan
tersebut posyandu dan puskesmas akan memberikan kapsul vitamin A kepada bayi
dan balita secara gratis. Untuk bayi yang berumur 6-11 bulan akan diberikan
kapsul vitamin A yang berwarna biru yang mengandung vitamin A sebnyak 100.000
SI. Untuk anak balita berumur 1-5 tahun diberikan kapsul vitamin A yang
berwarna merah yang mengandung dosis vitamin A sebanyak 200.000 SI. Untuk bayi
diberikan setahun sekali pada bulan Februari atauAgustus dan
untuk anak balita enam bulan sekali. kapsul vitamin A yang berwarna merah
dengan dosis 200.000 SI juga diberikan kepada ibu menyusui. Dengan begitu
dihrapakn air susu ibu yang dihasilkan akan mengandung vitamin A, sehingga sang
bayi dapat memperoleh asupan vitamin A dari ASI yang dikonsumsinya.
Masyarakat
Indonesia juga masih banyak yang mengalami anemi gizi. Anemi gizi disebabkan
oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik
karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Zat gizi yang
bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin (vitamin B6) yang berperan sebagai
katalisator dalam sintesa hem di dalam molekul hemoglobin (Almatsier,2009).
Penyebab banyaknya kasus anemi gizi di Indonesia adalah karena pola konsumsi
masyarakat Indonesia yang kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung besi,
terutama dalam bentuk besi-hem. Di samping itu pada wanita, anemi ini sering
terjadi karena kehilangan darah saat haid dan persalinan. Oleh karena itu,
permasalahan anemi gizi disini juga menjadi sorotan penting bagi pemerintah
Indonesia karena masalah anami gizi zat besi merupakan faktor penting (13,8%)
penyebab kematian ibu. Dilihat dari permasalahan tersebut, akhirnya pemerintah
mengambil kebijakan dengan cara Meningkatkan kinerja program gizi dengan
memperbaiki management perencanaan, pengadaan, distribusi dan pengawasan pelaksanaan
bantuan 20 Kerangka Kebijakan Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan suplemen
tablet besi-folat dan pemberian makan tambahan. Tidak hanya itu, untuk
meningkatkan cakupan sasaran Rencan Aksi Nasional Pangan dan Gizi, pemerintah
juga melakukan kunjungan antenatal 4 kali 95 persen dan konsumsi 90 tablet besi
85 persen.
Permasalahan
gizi selanjutnya di Indonesia selanjutnya adalah KEP (Kurang Energi Protein)
dimana KEP ini menyerang tidak hanya pada anak-anak saja melainkan juga pada
orang dewasa. Menurut Sunita Almatsier,2009 dalam bukunya yang berjudul
‘Prinsip Dasar Ilmu Gzi” dikatakan bahwa KEP (Kurang Energi Protein) disebabkan
oleh kekurangan makan sumber energi secara umum dan kurang sumber protein. Pada
anak-anak KEP dapat menghambat pertumbuhan dan rentan terhadap penyakit infeksi
serta mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan. Sedangkan pada orang dewasa,
KEP dapat menurunkan produktivitas kerja dan derajat kesehatan sehingga
menyebabkan rentan terhadap penyakit.
Sebagai negara berkembang, sesungguhnya tidak hanya
keempat permasalahan di atas saja yang menjadi ‘PR’ bagi pemerintah Indonesia.
Permasalahan lain adalah masalah gizi ganda yang biasa terjadi di negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Melihat banyaknya permasalahan gizi yang ada Indonesia,
pemerintah Indonesia akhirnya turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New
York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium yang juga disetujui oleh
negara lain yang tergabung dalam PBB. Deklarasi tersebut berisi komitmen negara
masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan
pembangunan Milenium atau yang biasa disebut MDGs (Millenium Development Goals)
pada bulan September tahun 2000. Target dari deklarasi tersebut adalah
tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat di tahun 2015.
Delapan tujuan MDGs tersebut adalah sbb :
- Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
- Mencapai pendidikan dasar untuk semua
- Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
- Menurunkan angka kematian anak
- Meningkatkan kesehatan ibu
- Memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lain
- Memastikan kelestarian lingkungan hidup
- Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Berdasarkan
hasil Survey Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
pada tahun 2007 Indonesia telah mencapai salah satu indikator Tujuan
Pembangunan Milenium (Millennium Development Goal) yang pertama, yaitu
mengurangi jumlah anak dengan kekurangan berat badan pada usia balita hingga
18,4 persen. Salah satu upaya yang dilakukan pemeirntah adalah Program keluarga
Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan dimana program
tersebut bertujuan untuk membantumengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan
kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat
miskin.Selanjutnya, upaya Indonesia untuk mencapai target MDGs tentang
pendidikan dasar dan melek huruf sudah menuju pada pencapaian target 2015
(on-track). Seperti yang diketahui bahwa pemerintah telah mencanangkan program
Wajib Belajar 9 tahun yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2008 dan sekarang ini mulai
merintis pembaruan program wajib belajar menjadi 12 tahun. Dewasa ini di
Indonesia sudah terlihat kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan
dimana perempuan kini dapat bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi dan
dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Upaya Pemerintah
Indonesia dalam menurunkan angka kematian anak telah menunjukkan angka yang
signifikan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2007. Jika dilihat dari pencapaian pemerintah tersebut, diharapkan target
sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 diperkirakan dapat
tercapai. Upaya menurunkan angka kematian ibu didukung pula dengan meningkatkan
angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan unmet need yang dilakukan
melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Tingkat prevalensi HIV/AIDS cenderung meningkat di Indonesia, terutama pada
kelompok risiko tinggi, yaitu pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Jumlah
kasus HIV/AIDS yang dilaporkan di Indonesia meningkat dua kali lipat antara
tahun 2004 dan 2005. Angka kejadian malaria per-1000 penduduk manurun dari 4,68
pada tahun 1990 menjadi 1,85 pada tahun 2009. Sementara itu, pengendalian
penyakit Tuberkulosis yang meliputi penemuan kasus dan pengobatan telah
mencapai target .
Untuk
menuju ke arah MDGs tersebut di atas pemerintah Indonesia telah ikut serta
dalam gerakan global yang berada di bawah kordinasi Sekretaris Jendral PBB yang
bernama “Scaling Up Nutrition (SUN) Movement” Gerakan ini mengacu pada
sasaran tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Dimana gerakan ini bertujuan
meningkatkan penanganan masalah gizi, dengan fokus pada 1000 hari pertama
kehidupan yaitu janin dalam kandungan, bayi dan anak usia 6 – 23 bulan,
termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Keikutsertaan Indonesia dalam gerakan
global tersebut dimulai bulan Desember tahun 2011, yang selanjutnya Sekjen PBB
menunjuk Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan – Bappenas menjadi anggota Lead
Group SUN Movement. Terdapat 4 indikator untuk menilai capaian dari
pelaksanaan SUN Movement yang telah ditetapkan oleh SUN Movement Secretariat,
yaitu:
- Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam berbagai pengalaman pelaksanaan
- Terjaminnya kebijakan yang koheren dan adanya kerangka legalitas program
- Menyelaraskan program-program sesuai dengan kerangka program SUN Movement
- Teridentifikasinya sumber-sumber pembiayaan.
dari ketetapan tersebut di atas,
Indonesia telah melakukan pencapaian berdasarkan keempat indikator tersebut
yang dimulai dengan penyusunan dokumen kerangka kebijakan dan Pedoman
Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, Pelaksanaan
soft launching Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi pada tanggal 19
September 2012 yang dipimpin oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Penetapan Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi tanggal 24 Mei 2013 hingga melakukan
kegiatan sosialisasi tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang
diadakan baik di tingkat pusat maupun daerah. Menurut Perpres No.42 Tahun 2013 pasal (1), dikatakan bahwa
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi adalah upaya bersama antara
pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian
pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi untuk percepatan
perbaikan gizi masyarakat prioritas pada seribu hari pertama kehidupan.
Disebutkan pula pada pasal (2) bahwa tujuan umum Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi dimaksudkan untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat prioritas
pada seribu hari pertama kehidupan. Peraturan Presiden (Perpres) No 42 tahun
2013 merupakan kebijakan terintegrasi dalam rangka perbaikan gizi dengan fokus
pada kelompok 1000 hari pertama kehidupan meliputi 270 hari masa kehamilan dan
730 hari hingga anak usia 2 tahun. Penetapan peraturan
tersebut juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam peningkatan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya peningkatan status gizi dalam rangka
mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai
tujuan MDGs tersebut.
Dari Peraturan Presiden
(Perpres) No.42 tahun 2013 tersebut sudah
banyak program-program yang dicanangkan untuk mencapai tujuan MDGs di
Indonesia. Namun, program-program tersebut tidak akan terlaksana dengan baik
apabila tidak adanya dukungan atau reaksi positif dari seluruh komponen
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan agar seluruh komponen
masyarakat Indonesia ikut berpartisispasi aktif dalam proses pencapaian tujuan
MDGs untuk mewujudkan perbaikan gizi di Indonesia yang semakin baik.
Dengan begitu kesejahteraan di Indonesia akan semakin meningkat.
Gambar Menu Makanan Sehat
Sumber:
Santoso,Soegeng dan Anne les
ranti.2009.Kesehatan dan gizi.Jakarta:Rineka Cipta
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/12/31/dampak-bahaya-jajanan-anak-sd-426194.html
http://izzatijannah.wordpress.com/2011/09/20/bayi-dan-anak-umur-1-bulan-sampai-5-tahun/http://www.google.com/search?q=contoh+gambar+pencucian+dan+penyiangan+makan+dengan+baik&biw=1024&bih=420&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=9086VKTJMMyvuQTN_YHQCg&ved=0CAYQ_AUoAQ#tbm=isch&q=contoh+gambar+proses+pemasakan+bahan+makan+dengan+baik+pada+kompor&imgdii=_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar