Minggu, 14 Desember 2014

Teori tentang pembentukan pribadi Kreatif




              Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan Anak Usia Dini
Teori tentang pembentukan pribadi kreatif

BAB I
Pendahuluan
1.Latar Belakang
            Hidup dalam suatu masa dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif,suatu adaptasi kreatif merupakan satu-satunya kemungkinan bagi suatu bangsa yang berkembag,untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi untuk dapat menghadapi problema-problema yang semakin kompleks.Sebagai pribadi maupun sebagai kelompok atau suatu bangsa ,kita harus mampu memikirkan membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif,agar kita dapat ‘’survive’’ dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan Negara.
            Oleh karena itu,pengembangan kreativitas sejak usia dini,Tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas ,kondisi-kondisinya,serta cara-cara yang dapat memupuk,merangsang dan mengembangkannya menjadi sangat penting.
2.Rumusan Masalah
Menjelaskan teori-teori yang melandasi pengembangan kreativitas yang meliputi:Teori psikoanalisis yaitu teori Feud,Teori Ernst Kris dan Teori Jung
3.Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami masing-masing teori yang melandasi pengembangan kreatif.
4.Mamfaaf
            Setelah mempelajari teori tentang pembentukan pribadi kreatif kita dapat lebih memahami dan mengetahui bagaimana pengembagan kreativitas anak.



1.Teori Tentang Pembentukan pribadi kreatif
            Banyak sekali teori yang berusaha menjelaskan pembentukan kepribadian kreatif.Yang akan dibahas di sini ialah dari dua mazhab,yaitu teori psikoanalisis dan teori humanistic untuk digunakan sebagai landasan perencanaan program pendidikan anak berbakat.
a.Teori Psikoanalisis
            Pada Umumya teori-teori spikoanalisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah,yang biasanya mulai di masa mulai dimasa anak.Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis,yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.Tindakan kreatif menstranformasi keadaan yang tidak sehat menjadi sehat.
1.Freud
            Menurut beberapa pakar spikologi kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan.Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif  dari mekanisme pertahanan,yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pangamatan yang cermat dari dunia,dan karena menghabiskan energy psikis,mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif.
            Kaitan antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama kehidupan.Menurut Freud,orang hanya didorong  untuk  menjadikan kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung.Pada umur empat tahun anak mengembangkan hasrat fisik untuk orang tua dari jenis kelamin yang berbeda.Karena kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi.Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dari seniman.Sebagai contoh,banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai Madonna dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh ibu  yang disublimasi,karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.
Macam Mekanisme Pertahanan adalah :
a.      Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b.      Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain..
c.       Rasionalisasi, yaitu percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
d.      Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
e.       Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
f.       Regresi, yaitu kembali ke prilaku yang sebelumnya berhasil, jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan merubah nilainya.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
g.      Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut akan menampilkan prilaku sayang atau kasih (cinta) utnuk menyembunyikan rasa benci tersebut.
h.      Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak.
i.        Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung (freud, S. 1963, introductory lectures on psycho-analysis dalam Utami Munandar, 1999).

2.Teori Kris
            Ermest Kris (1900-1957) menekankan bahwa  mekanisme pertahanan  regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Jika seseorang mampu  ‘’regress’’ ke kerangka berpikir atau pola perilaku seperti anak ,rintangan antara alam pikiran sadar dan tidak sadar menjadi kurang dan bahan yang tidak disadari yang sering mengandung benih kreativitas dapat menembus ke alam sadar.Orang-orang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar.Sebagai orang dewasa kita tidak pernah seperti anak lagi.Orang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pemikiran mereka.Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan.Dengan demikian,mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk ‘’regress in the service of the ego’’.
3. Teori Jung
 Carl jung (1875-1961) juga   percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi.Disamping itu,ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita.Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul pertemuan,teori,seni,dan karya-karya baru lainya.Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.








BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
            Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.Teori pengembangan kreativitas  diantaranya.Teori Freud Menurut beberapa pakar spikologi kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan.Teori  Ermest Kris (1900-1957) menekankan bahwa  mekanisme pertahanan  regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.Teori Carl jung (1875-1961) juga   percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.


          



                                                          DAFTAR PUSTAKA
Munandar,Utami.2004.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:Rineka cipta
Susanto,Ahmad.2012.Perkembagan Anak Usia Dini.Jakarta:Kencana.
Munandar SCU dan Conny Semiawan. 1988. Approaches to Enhance Children’s Creativity in Indonesia. Jakarta. PDII.LIPI dan Yayasan Pengembangan Kreativitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar