Teori tentang pembentukan pribadi
kreatif
BAB
I
Pendahuluan
1.Latar
Belakang
Hidup dalam suatu masa dimana ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun
destruktif,suatu adaptasi kreatif merupakan satu-satunya kemungkinan bagi suatu
bangsa yang berkembag,untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi
untuk dapat menghadapi problema-problema yang semakin kompleks.Sebagai pribadi
maupun sebagai kelompok atau suatu bangsa ,kita harus mampu memikirkan
membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif,agar kita
dapat ‘’survive’’ dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa
dan Negara.
Oleh karena itu,pengembangan kreativitas
sejak usia dini,Tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas
,kondisi-kondisinya,serta cara-cara yang dapat memupuk,merangsang dan
mengembangkannya menjadi sangat penting.
2.Rumusan
Masalah
Menjelaskan
teori-teori yang melandasi pengembangan kreativitas yang meliputi:Teori
psikoanalisis yaitu teori Feud,Teori Ernst Kris dan Teori Jung
3.Tujuan
Dapat
mengetahui dan memahami masing-masing teori yang melandasi pengembangan
kreatif.
4.Mamfaaf
Setelah mempelajari teori tentang
pembentukan pribadi kreatif kita dapat lebih memahami dan mengetahui bagaimana
pengembagan kreativitas anak.
1.Teori Tentang Pembentukan pribadi
kreatif
Banyak sekali teori yang berusaha
menjelaskan pembentukan kepribadian kreatif.Yang akan dibahas di sini ialah
dari dua mazhab,yaitu teori psikoanalisis dan teori humanistic untuk digunakan
sebagai landasan perencanaan program pendidikan anak berbakat.
a.Teori Psikoanalisis
Pada Umumya teori-teori spikoanalisis
melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah,yang biasanya mulai
di masa mulai dimasa anak.Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang
pernah mempunyai pengalaman traumatis,yang dihadapi dengan memungkinkan
gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif
dari trauma.Tindakan kreatif menstranformasi keadaan yang tidak sehat menjadi
sehat.
1.Freud
Menurut beberapa pakar spikologi
kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun
pertama dari kehidupan.Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh utama yang
menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan,yang merupakan
upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak
menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan
mencegah pangamatan yang cermat dari dunia,dan karena menghabiskan energy
psikis,mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif.
Kaitan antara kebutuhan seksual yang
tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama kehidupan.Menurut
Freud,orang hanya didorong untuk menjadikan kreatif jika mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan seksual secara langsung.Pada umur empat tahun anak
mengembangkan hasrat fisik untuk orang tua dari jenis kelamin yang
berbeda.Karena kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi maka terjadi sublimasi dan
awal dari imajinasi.Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dari
seniman.Sebagai contoh,banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai Madonna
dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh ibu yang disublimasi,karena ia kehilangan ibunya
pada usia muda.
Macam Mekanisme
Pertahanan adalah :
a.
Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan
pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b.
Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi
ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal
lain..
c.
Rasionalisasi, yaitu percaya bahwa suatu
kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang
hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk
melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak
tertarik untuk pergi.
d.
Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti
seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai
diri sendiri.
e.
Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai
seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
f.
Regresi, yaitu kembali ke prilaku yang
sebelumnya berhasil, jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis
ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan merubah nilainya.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
g.
Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls
yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang
merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan
kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut akan menampilkan prilaku sayang
atau kasih (cinta) utnuk menyembunyikan rasa benci tersebut.
h.
Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapkan
perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang
kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka
marah-marah pada anak.
i.
Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua
kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia
sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung (freud, S. 1963, introductory
lectures on psycho-analysis dalam Utami Munandar, 1999).
2.Teori Kris
Ermest Kris (1900-1957) menekankan
bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang
akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi
kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Jika seseorang mampu ‘’regress’’ ke kerangka berpikir atau pola
perilaku seperti anak ,rintangan antara alam pikiran sadar dan tidak sadar
menjadi kurang dan bahan yang tidak disadari yang sering mengandung benih
kreativitas dapat menembus ke alam sadar.Orang-orang kreatif adalah mereka yang
paling mampu memanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar.Sebagai orang
dewasa kita tidak pernah seperti anak lagi.Orang kreatif tidak mengalami
hambatan untuk bisa seperti anak dalam pemikiran mereka.Mereka dapat
mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan.Dengan
demikian,mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan
inovatif untuk ‘’regress in the service of the ego’’.
3. Teori Jung
Carl jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan
peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.Alam pikiran yang
tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi.Disamping itu,ingatan kabur dari
pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita.Dari
ketidaksadaran kolektif ini timbul pertemuan,teori,seni,dan karya-karya baru
lainya.Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang
dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan
perilaku psikologis manusia.Teori pengembangan kreativitas diantaranya.Teori Freud Menurut beberapa pakar spikologi
kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun
pertama dari kehidupan.Teori Ermest Kris
(1900-1957) menekankan bahwa mekanisme
pertahanan regresi (beralih ke prilaku
sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil
atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.Teori Carl
jung (1875-1961) juga percaya bahwa
ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat
tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
Munandar,Utami.2004.Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:Rineka cipta
Susanto,Ahmad.2012.Perkembagan
Anak Usia Dini.Jakarta:Kencana.
Munandar
SCU dan Conny Semiawan. 1988. Approaches to Enhance Children’s Creativity in Indonesia. Jakarta. PDII.LIPI dan Yayasan
Pengembangan Kreativitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar